[PORTAL-ISLAM.ID] Pemblokiran sosial media (Facebook, IG, WhatsApp, Twitter) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pasca rusuh 22 Mei dinilai beberapa pihak sebagai kebijakan dungu.
Apa pasal?
Karena dengan pemblokiran sosmed ini justru membuat VPN (Virtual Private Network) jadi populer untuk membobol pemblokiran.
"Kebijakan pemblokiran video/image pada beberapa aplikasi medsos/messaging menyebabkan populernya aplikasi VPN di kalangan pengguna inet termasuk juga pada anak-anak. Ini berarti tdk ada lagi filter konten termasuk di dlmnya konten2 pornografi.
Sudah boleh dibilang KEBIJAKAN DUNGU?" ujar akun @MbahUyok di twitter.
Terus apa gunanya Kemenkominfo kampanye internet positif kalau sekarang malah pada ramai-ramai pakai VPN akibat kebijakan pemblokiran sosmed oleh Kemenkominfo?
"Mereka sibuk kampanye "Internet Positif". Sekarang memberi edukasi bagaimana cara membukanya. Ajiib...," komen @Davyart1.
"Dan sudah terlanjur booming pemanfaatkan VPN maka tak ada fungsinya lagi kemenkominfo. jalur bebas hambatan dinikmati anak2 dengan segala resikonya," ujar @s_purnawan.
"@kemkominfo memang bodoh bikin kebijakan gak dikaji secara matang ?? ky nya udah penyakit akut pemerintah skrng ," kata @ohhinsomnia.
� ??? ??? ??? ??? ??? (@MbahUyok) 24 Mei 2019
� #??????????-??????????# (@s_purnawan) 24 Mei 2019
� Penikmat Kopi (@Davyart1) 24 Mei 2019
� aNiSss (@ohhinsomnia) 24 Mei 2019
Demikian artikel tentang Blokir Sosmed Dinilai KEBIJAKAN DUNGU, Kampanye Internet Positif Tapi Sekarang Ramai-ramai Pakai VPN ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Blokir Sosmed Dinilai KEBIJAKAN DUNGU, Kampanye Internet Positif Tapi Sekarang Ramai-ramai Pakai VPN ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.